Meditasi dan
Jalan Tengah
- Meditas
Meditasi :
membiasakan diri kita agar senantiasa mempunyai sikap yang positif, realistis
dan konstruktuf. Atau Semadi atau meditasi adalah praktik relaksasi yang
melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun
mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari
Meditasi
buddhis ada dua macam
1)
Samatha bhavana
Pengembangan
ketenangan batin atau menuju pada pemusatan pikiran yang penuh untuk mencapai
jhana.
Samatha
bahvana terbagi dua:
a)
Paritta samatha
b)
Mahaggata samatha
Meditasi
Samatha bhavana memiliki objek dalam bermeditasi. Yaitu ada 40 objek
- Kasina 10 (10 wujud benda)
- Asubha 10 (10 wujud kekotoran)
- Anussati 10 (10 macam renungan)
- Appammana 4 (keadaan yang tidak terbatas
- Aharepatikulassana 1(renungan makanan menjijikan)
- Catudhatuvavatthana 1(analisa kepada 4 unsur)
- Arupa (4 renungan tanpa materi)
2)
Vipassana bhavana
Vipassana
Bhavana artinya pandangan terang atau penerangan batin untuk mencapai (Nibbana)
- Jalan tengah
Jalan tengah
atau jalan mulia.
Ada delapan
jalan mulia
a)
Pandangan yang benar
b)
Pikiran yang benar
c)
Perkataan yang benar
d)
Tindakan yang benar
e)
Kehidupan yang benar
f)
Usaha yang benar
g)
Kesadaran yang benar
h)
Konsentrasi yang benar
Cara
melakukan samadi :
Cari tempat
yang tenang.
Kenakan
pakaian yang longgar dan nyaman.
Bagi
sebagian orang duduk bersila terasa tenang. Anda boleh duduk di atas bantalan
atau handuk. Anda juga bisa menggunakan kursi, tapi usahakan duduk hanya pada
setengah bagian depan kursi. Ada orang-orang yang suka memakai handuk atau syal
pada bahu untuk mencegah kedinginan.
Bahu Anda
harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
Buka
mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
Jangan
berusaha mengubah pernapasan Anda biarkan perhatian Anda terpusat pada aliran
napas. Tujuannya adalah agar kehebohan dalam pikiran Anda perlahan menghilang.
Lemaskan
setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu untuk bisa rileks
sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan ujung kaki dan terus
ke atas sampai kepala.
Visualisasikan
tempat yang menenangkan bagi Anda. Bisa berupa tempat yang nyata atau khayalan
ilakkana,Pattica
Sammuppda,Tumimbal Lahir dan Nibbana
- Tilakkhana
Tilakkana
adalah tiga corak yang universal dan termasuk hukum kesunyayatan, hukum ini
berlaku di mana-mana dan pada setiap waktu.
Tiga corak
umum tilakkana:
1)
Anicca
Anicca :
tidak kekal (segala sesuatu yang ada di alam semesta terus menerus mengalami perubahan)
2)
Dukkha
Dukkha
(dalam pandangan filsafat) : suatu pikiran atau perasaan yang tidak puas yang
timbul karna tidak tercapainya suatu keinginan atau karena perubahan-perubahan
yang senantiasa terjadi di dalam diri ataupun di luar diri kita.
Yang
menimbullkan dukkha menurut Hukum Paticca samupadda
- Tanha diikuti oleh upadana
- Upadana diikuti oleh Bhava
- Bhava di ikuti oleh jati jaramarana.
Ajaran agama
Buddha bukan tidak mengakui adanya “kebahagiaan” atau “Sukha”, karena yang
dinamakan kebahagiaan oleh orang pada umumnya adalah tidak kekal, akan berubah
menjadi Dukkha.
Didalam
kitab Majjhima-Nikaya 82 : Ratthapala-Sutta, terdapat empat kalimat yang
mencerminkan makna Dukkha, yaitu:
- Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak kokoh/kuat, dan akan tersapu habis (Upaniyati loko addhuvo’ti).
- Kehidupan dalam alam manapun juga tidak memiliki pernaungan dan tidak ada perlindungan (Attana loko anabhissaro’ti).
- Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak memiliki suatu apapun dan segala sesuatunya akan ditinggalkan serta kehidupan berlangsung terus (Assako loko, sabbang pahaya gamani yan’ti).
- Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak lengkap, tidak terpuaskan dan diperbudak oleh hawa nafsu.
3)
Anatta
Anatta adala
suatu corak yang universal, yang meliputi semua keadaan dari bentuk-benuk
jasmani dan rohani.
- Pattica Sammuppada
a)
Bunyi hukum paticca Sammuppada
Perkataan
paticca Sammuppada: paticca (diisyaratkan) dan sammuppada (muncul bersamaan).
Artinya muncul bersamaan karna syarat berantai, atau yaitu pokok permulaan
sebab akibat yang saling bergantungan.
Empat unsur
ajaran hukum paticca sammuppada:
- Dengan adanya ini maka terjadilah itu
- Dengan timbulnya ini, timbulah itu
- Dengan tidak adanya ini maka tidak adalah itu
- Dengan terhentinya ini, maka trhentilah itu.
- Tumimbal Lahir
Tumimbal
Lahir :hukum kelahiran kembali.
Tumimbal
Lahir makhluk hidup ada empat cara:
- Jalabuja Yoni :makluk yang lahir dalam kandungan
- Andaja Yoni : makhluk yang lahir dari telur
- Sansedaja Yoni : makluk yang lahir dari kelembaban
- Opapatika Yoni: makhluk yang lahir dari cara sepontan
- Nibbana
Nibbana
adalah kebehagiaan tertinggi. Nibbana adalah tujuan akhir agama buddha.
Nibbana/
nirvana di bagi atas dua bagian
- Nibbana yang masih mengandung lima kelompok kehidupan
- Nibbana yang tidak mengandung sisa-sisa kelompokkehidupan
JALAN UNTUK
MENCAPAI NIBBANA
1. Delapan
Ruas Jalan Utama/Jalan Tengah
Bodhisattva
pangeran Siddhartha Gotama, melalui pengalaman-pengalamannya sendiri telah
menemukan Jalan Tengah yang telah menghasilkan pandangan dan pengetahuan yang
membawa Beliau ke ketenangan, pengertian benar, kesadaran Agung dan Nibbana.
Hal ini merupakan salah satu jalan untuk mencapai Nibbana, yang demikian
sederhana, tetapi mempunyai nilai untuk memberikan kepuasan kepada emosi emosi
keagamaan.
- 2. Yang lenyap di Nibbana
- Orang yang telah mencapai Nibbana dapat disebut “orang yang sempurna”, seperti YMS Budha Gotama, orang yang telah sempurna membuang semua ikatan, semua ikatan terhadap badan jasmaninya, perasaannya, penserapannya, bentuk-bentuk pikirannya dan kesadarannya sampai ke akar-akarnya dan selanjutnya tidak dilahirkan kembali kedalam kehidupan.
- 3. Orang Yang Telah Mencapai Nibbana Bebas dari Lahir, derita, Umur Tua dan mati; lobha, dan dosa moha.
- Tiada lagi penderitaan bagi mereka yang telah mencapai Nibbana, yang telah terbebas dari penderitaan, yang telah membebaskan diri dari segala ikatan nafsu, yang telah memutuskan semua ikatan. Orang yang sempurna, sikapnya toleran. Pikirannya tenang, tutur kata dan perbuatannya senantiasa dilakukan dengan tenang setelah Ia mencapai kebebasan melalui pengetahuan sejati dan menjadi tenang serta seimbang.